"Kita pastikan Maret sampai April akan terbang perdana pesawat N-219. Ini akan menjadi riset penting karya anak Indonesia," kata Nasir saat memberi kuliah umum di Universitas Negeri Semarang pada Jumat, 27 Januari 2017.
Dia melanjutkan, perakitan pesawat itu sudah proses penyelesaian landing gear dan tinggal menunggu perakitan sayap. Uji terbang direncanakan di Bandung pada akhir Maret 2017.
N-219 adalah pesawat generasi kedua yang dibuat perekayasa Indonesia setelah N-250, yang dijuluki Gatotkaca. Pesawat itu didesain sebagai pesawat perintis dengan kapasitas 19 penumpang. Pesawat itu diklaim banyak keunggulan dan kecanggihan teknologi yang digunakan untuk penghubung daerah terpencil dengan area terbang 200 jam sampai 300 jam.
Setelah sukses uji terbang, Nasir meyakini pesawat N-219 langsung diproduksi massal pada 2018. Pesawat itu sedang proses sertifikasi yang diperkirakan selesai akhir tahun 2017. "Izinnya sudah ada, tinggal untuk izin terbang selesai, untuk produksi, spare part (suku cadang), lalu uji terbang," kata Nasir.
N-219 adalah pesawat yang seratus persen diproduksi anak negeri. Meski sebelumnya ada komponen asing, sebagian telah dirancang dengan teknologi dalam negeri. Pesawat buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dan PT Dirgantara Indonesia itu diharapkan mampu bisa bersaing di pasar Asia Pasifik untuk kelas perintis.
Sumber: dari sini