Gus Dur: Halah..! PKI aja Kok Ditakuti..!

Gus Dur: Halah..! PKI aja Kok Ditakuti..!

Ary Media - Tersentak atas ungkapan Gus Dur ketika wawancara dalam Kick Andy, edisi 15 Nov 2007, yang disiarkan ulang dalam refleksi obituari oleh Metro TV. Ungkapan itu terasa kena sekali dalam hati kita yang prihatin akan keadaan bernegara yang sedang dan nantinya kita jalani bersama. Baiknya kita renungkan sebelum Ibu Pertiwi Tanah Air merengkuhnya kembali ke dalam pangkuannya di bumi Jombang.

Berikut petikan wawancara dalam acara tersebut;

"Gusdur dianggap tidak pantas karena keluar ke mimbar publik setelah pelengseran dengan memakai celana pendek dan kaos oblong. Bagaimana itu?"

"Ya biar nggak dianggap Presiden lagi."

"Biar apa itu Gus?"

"Ya biar rakyat tenang. Nggak heboh sendiri. Nggak terjadi perpecahan. Ini lho sudah bukan Presiden, jadi nggak usah ribut lagi... "

"Buktinya rakyat tidak ada yang turun untuk membela Gusdur..."

"Lha saya yang nahan kok."

"Siapa yang paling bertanggung jawab pada lengsernya Gusdur?"

"Amien Rais dan Megawati."

"Mengapa?"

"Ya tanya mereka, kok tanya saya..."

"Gusdur dendam sama mereka?"

"Nggak... Saya memaafkan."

"Sudah lupa ya?"

"Memaafkan saja... Melupakan sih nggak."

"Banyak yang menyesalkan mengapa anda memilih menjadi Presiden. Mengapa tidak jadi guru bangsa saja. Bagaimana itu?"

"Saya mendapat perintah dari para sesepuh saya. Lima orang sesepuh saya. Saya tidak akan sebut namanya."

"Lho mengapa seperti itu?"

"Saya ini orang pesantren disuruh nurut orangtua. Apa kata guru, saya pasti berangkat. Disuruh apa saja, kalau mereka memerintahkan masuk api juga saya masuk api."

"Apa yang sudah Gusdur lakukan?"

"Saya menjadi Presiden di saat Negara akan terurai, kelompok separatis ada di mana-mana. Saya mengelilingi 80 Negara dalam 20 bulan. Nyatanya berhasil to, kita masih satu Negara."

"Perjalanan Negara Gusdur menelan biaya 52,7 Milyar."

"Eksistensi Negara harganya lebih mahal. Daripada uang itu dipakai oleh orang-orang brengsek itu. Sejarah nanti yang akan membuktikan."

"Gusdur membubarkan Depsos dan Departemen Penerangan?"

"Dua Departemen itu sudah terlalu banyak koruptornya."

"Membunuh tikus kan tidak harus membakar lumbung, Gus?"

"Lha lumbungnya dikuasai tikus kok."

"Satu hal yang kontroversial ketika anda menjabat, yaitu pencabutan Tap MPR nomor 25 MPRS 1966. Orang-orang bilang anda berpihak pada eks-PKI."

"Ya sebab bertentangan dengan UUD 1945. Tugas mengucilkan PKI itu bukan tugas Negara. Apa artinya pemisahan agama dari Negara kalau Negara ngurusin segala hal. Padahal yang menentang PKI kan hanya beberapa orang saja."

"Jadi anda tetap membela hak mereka?"

"Benar kan bersesuaian dengan UUD. Melindungi semua. Itu hasil daripada tujuh abad lamanya kita ber-Pancasila tanpa nama. Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tapi satu tujuan."

"Gusdur tidak takut pada kebangkitan PKI?"

"Halah...! PKI aja kok ditakuti..!"

Top!

Sumber: dari sini

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama