Ah, malam Minggu, saatnya Malaikat dengan ikhlash mencatat kecabulan umat manusia yang menggila cinta, mengumbar birahi sedemikian rupa dengan pacarnya, selingkuhannya, hingga pramuria yang 'dipakai'-nya. Sebab, perilaku ‘kumpul kebo’ seakan telah menjadi budaya. Saatnya setan bergembira ria, berpesta pora ikut merayakan kedunguan pasangan yang meliarkan nafsu dalam dadanya.
Bocah tanggung umur saling main sentil, ngaku sama emak bapak mau belajar bareng malah kencani lawan jenisnya yang juga masih seunyu ‘cindil’, Si ABG telah terserang virus pergaulan bebas yang menjamur bak wabah penyakit kutil. Tak sadar jika telah diobok-obok maka dirinya tak lagi orisinil.
Begitupun yang kuliahan, kelakuannya makin kebablasan, bukan sekedar diobok-obok, bahkan pasrah dan ketagihan main kuda-kudaan hingga tahunan. Malam minggu dijadikan sarana melepaskan kerinduan hingga rela diperangkap kemaksiatan. Jika sudah begini, betapa sakitnya para orang tua yang menaruh harapan, agar anaknya bernilai tinggi dalam keilmuan, namun nyatanya malah mengobral tubuhnya atas nama cinta meski baru pacaran. Sungguh, keji nian mereka menghianati kepercayaan orang tua yang telah sepenunya diamanahkan.
Begitu juga mereka yang sudah nikah, ber-backstreet ria cari selingkuhan di luar rumah. Ngaku sama bini kerja lembur, tak tahunya selingkuh dengan penuh gairah. Sementara yang dirumah sudah menanti dengan rasa gelisah. Jika sudah begini keadaannya, sungguh terancam bubrah. Rumah tangga sudah tercemari nafsu kebinatangan yang parah. Harusnya malam minggu itu saat yang tepat kumpul bercengkerama di rumah. Menghabiskan waktu untuk membuat bahagia terus merekah. Sebab seperti yang dibilang ustadz ustadzah, perhatian untuk keluarga itu ibadah.
Betapa dunia jadi makin kacau. Nafsu syahwat atas nama cinta dan bahkan zina begitu memukau. Dan anehnya, yang tidak punya pacar malah menggalau. Padahal jiwa-raganya terjaga serupa daun yang menghijau. Belum terpanggang panasnya gelora nafsu yang berkilau. Hingga membuat otak waras menjadi silau. Dibutakan budaya pergaulan bebas yang kian sukar dipantau. Nasihat baik hanya dianggap celoteh di masa lampau.
A'uudzu billaahi min dzalik...!