Polda Metro Jaya membeberkan skenario aksi makar pada Jumat (31/3) kemarin. Makar direncanakan berbarengan dengan Aksi 313 yang dipusatkan di dekat Istana Negara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, skenario makar itu dibicarakan kelima pelaku di dua pertemuan yakni di Menteng, Jakarta Pusat dan Kalibata, Jakarta Selatan.
"Awalnya ada dua lokasi untuk tempat pertemuan pertama di Kalibata dan di Menteng. Dari kedua lokasi itu, utamanya untuk menggulingkan pemerintah yang sah,” kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (3/4).
Di Kalibata, kata Argo, rapat itu selain sepakat menggulingkan pemerintahan yang sah, juga dilakukan pemberian dana.
"Ada dana yang direncanakan, ada beberapa dana ditelusuri dan kemarin juga digunakan kegiatan unjuk rasa, ada yang digunakan untuk sewa bus, logistik semua ada di situ,” kata dia lagi.
Di pertemuan pertama itu juga disepakati untuk menduduki DPR.
"Di situ sampai terinci, mulai masuk ke gedung DPR/MPR ada beberapa jalan yang dilewati. Ada juga caranya untuk menabrakan kendaraan truk di pagar belakang DPR. Ada juga tujuh pintu (masuk) dari hasil rapat itu, gorong-gorong, jalan setapak. Jadi dengan asumsi bahwa kalau semua massa sudah masuk ke gedung DPR, akan kesulitan didorong keluar,” paparnya.
Untuk siapa yang menginisiasi ide menabrak pagar DPR, kata Argo, masih didalami dari pemeriksaan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
“Nanti akan kami dalami lagi,” ucapnya.
Sebelumnya Polda Metro menangkap lima pelaku makar, mereka adalah Muhammad Al Khaththath, Zainudin Arsyad, Irwansayah, Dikho Nugraha, dan Andry.
Sumber: dari sini