Ary Share 4'U - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan, jasa Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sangat besar dalam menjaga keutuhan dan persatuan Negara Republik Indonesia.
“Jasanya (Gus Dur) tidak ternilai,” kata Kiai Said saat memberikan sambutan dalam Pameran Tunggal Seni Rupa karya Nabila Dewi Gayatri di Grand Syahid Jaya Hotel Jakarta, Senin (8/5).
Gus Dur menjadi Presiden Republik Indonesia selama kurang lebih 23 bulan. Selama menjadi presiden, Gus Dur mendapatkan kritik karena sering ke luar negeri. Terkait hal itu, Kiai Said menjelaskan, ada alasan khusus kenapa putra pertama KH Wahid Hasyim ini sering sekali melaksanakan perjalanan ke luar negeri.
“Saat jadi presiden dia sering keluar negeri, orang banyak yang nggak tahu. Kalau saya tahu (alasan Gus Dur ke luar negeri),” jelasnya.
Menurut dia, alasan Gus Dur sering ke luar negeri adalah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saat Gus Dur ke negara-negara Timur Tengah, Gus Dur meminta kepada kepala negara penghasil minyak tersebut untuk tidak mendukung Aceh ataupun Riau ketika mereka ingin memisahkan diri dari Indonesia.
Begitupun ke negara-negara Barat, lanjut Kiai Said, Gus Dur meminta negara-negara yang ada di benua biru tersebut untuk tidak mendukung Papua ketika mereka mau memerdekakan diri dari Indonesia.
“Kalau Aceh mau memisahkan diri (dari Indonesia) jangan didukung ya,” kata Kiai Said menirukan Gus Dur saat meyakinkan kepala negara-negara Timur Tengah.
“Ke Eropa, kalau Papua minta merdeka, jangan didukung ya,” lanjutnya.
Sumber: dari sini