Ary Media, Jakarta - Pihak Facebook Indonesia memaparkan beberapa langkah yang akan diambil untuk menangani penyalahgunaan data pengguna oleh pihak ketiga, yakni Cambridge Analytica. Pemaparan tersebut diungkapkan dalam agenda pertemuannya dengan Komisi I DPR RI.
"Saya ingin menyampaikan beberapa langkah yang akan kami lakukan untuk memperbaiki dan mencegah hal ini terjadi lagi," kata Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari di Gedung Nusantara 2 DPR RI, Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Pertama, penyelenggara layanan media sosial ini akan mencari tahu apa yang sebenarnya dilakukan oleh Cambridge Analytica. Selain, tentunya memberi tahu semua yang terkena dampak atau dirugikan dalam kasus ini.
Kedua, untuk memastikan bahwa tidak akan ada lagi penyalahgunaan data oleh pengembang aplikasi, sekarang pihaknya sedang melakukan investigasi pada semua aplikasi yang pernah mendapatkan akses atas informasi dalam jumlah besar.
"Jika ada dari mereka yang menyalahgunakan data pengguna, kami akan memblokir mereka dari Facebook dan memberitahu semua orang yang telah terkena dampak," ucapnya.
Ketiga, untuk memastikan hal ini tidak akan terjadi lagi kedepannya nanti, Facebook akan memastikan agar para pengembang tidak lagi dapat mengakses banyak informasi di sini.
"Untungnya, kami telah melakukan perubahan besar atas platform kami pada 2014 lalu, yang akan mencegah kasus seperti Cambridge Analytica terjadi lagi," dalihnya.
Ruben menyampaikan, Facebook menekankan bahwa pihaknya menjalankan tanggungjawab dengan sangat serius dalam memastikan perangkatnya ini digunakan untuk mengedepankan misi sosial Facebook, yaitu untuk menghubungkan masyarakat, membangun komunitas, dan membuat dunia dunia jadi lebih dekat.
"Kami sadar bahwa kami belum melakukan upaya maksimal dalam mencegah penyalahgunaan perangkat kami. Merupakan kesalahan besar bagi kami untuk tidak memandang tanggungjawab kami secara lebih luas dan CEO (Facebook Mark Zuckerberg) kami sepenuhnya mengambil tanggungjawab itu. Kami di sini ingin menyampaikan permohonan maaf kami," tutur Ruben.
Dicecar DPR RI
Dalam kesempatan ini, pihak Facebook dicecar oleh Komisi I DPR RI yang merasa tidak puas. Itu dikarenakan mereka perlu bertanggungjawab terhadap penyalahgunaan data penggunan dan juga konten-konten negatif, seperti hate speech dan hoax yang tersebar di platform Facebook.
Ketidakpuasaan Komisi I ini dilatari karena sejak diungkapkan jumlah data pengguna Facebook yang disalahgunakan oleh Cambridge Analytica, sejak sekitar dua minggu yang lalu, mereka telah berjanji kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan audit dan memberikan hasilnya terkait data Facebook di Indonesia ini digunakan untuk apa.
"(Menkominfo) Rudiantara telepon saya, dia nanya mana janji Facebook untuk lakukan audit secara detail tentang kejadian ini. Pemerintah sudah menunggu. Tolong diperhatikan, jangan anggap enteng," cerita Anggota Komisi I DPR RI Evita Nursanty.
Selain itu, Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha, mengatakan bahwa ia mencatat telah ada sekitar tiga kali permintaan maaf yang diucapkan oleh Facebook Indonesia.
"Ada lebih tiga kali statement minta maaf. Statement ini lebih kepada moral obligation. Apakah Anda siap kalau ada konsekuensi selanjutnya yang tidak bisa diselesaikan dengan maaf?," kata Satya.