Ary Media, Jakarta - Satu puisi karya KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) yang berjudul 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana', mendadak ramai diperbincangkan usai dibacakan oleh cagub Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Salah satu bait dari puisi tersebut dianggap menyudutkan umat Islam, yakni yang berkaitan panggilan Adzan.
Puisi tersebut dibacakan Ganjar di sebuah acara televisi. Setelah itu, foto Ganjar dengan kutipan puisi 'Puisi Ganjar Pranowo: Kau bilang Tuhan sangat dekat, namun kau sendiri memanggilnya dengan pengeras suara setiap saat' menjadi viral di media sosial.
Padahal, sebenarnya bukan hanya Ganjar saja yang pernah membawakan puisi tersebut. Puisi yang dibuat pada tahun 1987 itu juga pernah dibacakan oleh mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar dan Ketua MUI NTT Abdul Kadir Makarim pada 2016 lalu.
Selain itu, puisi karya Gus Mus itu juga sempat membuat heboh pada tahun 2016 lalu ketika beredar puisi tiruan. Saat itu pihak NU langsung memberikan klarifikasi dan menyebut puisi yang beredar adalah hoax. Puisi palsu itu mengambil judul dan stuktur kalimat yang mirip karya Gus Mus namun mengulas makna yang berbeda.
Berikut isi puisi karya Gus Mus berjudul 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana' itu:
Kau ini bagaimana...
Kau bilang aku merdeka
Tapi kau memilihkan untukku segalanya
Kau ini bagaimana...
Kau suruh aku berfkir
Aku berfikir kau tuduh aku kafir
Aku harus bagaimana...
Kau suruh aku bergerak
Aku bergerak kau waspadai
Kau bilang jangan banyak tingkah
Aku diam saja kau tuduh aku apatis
Kau ini bagaimana...
Kau suruh aku memegang prinsip
Aku memegang prinsip
Kau tuduh aku kaku
Kau ini bagaimana...
Kau suruh aku toleran
Aku toleran kau tuduh aku plin-plan
Aku harus bagaimana...
Kau suruh aku bekerja
Aku bekerja kau ganggu aku
Kau ini bagaimana
Kau suruh aku taqwa
Tapi khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa
Kau suruh aku mengikutimu
Langkahmu tak jelas arahnya
Aku harus bagaimana
Aku kau suruh menghormati hukum
Kebijaksanaanmu menyepelekannya
Aku kau suruh berdisiplin
Kau mencontohkan yang lain
Kau bilang Tuhan sangat dekat
Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat
Kau bilang kau suka damai
Kau ajak aku setiap hari bertikai
Aku harus bagaimana
Aku kau suruh membangun
Aku membangun kau merusakkannya
Aku kau suruh menabung
Aku menabung kau menghabiskannya
Kau suruh aku menggarap sawah
Sawahku kau tanami rumah-rumah
Kau bilang aku harus punya rumah
Aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah
Aku harus bagaimana
Aku kau larang berjudi
permainan spekulasimu menjadi-jadi
Aku kau suruh bertanggungjawab
kau sendiri terus berucap Wallahu A'lam Bis Showab
Kau ini bagaimana..
Aku kau suruh jujur
Aku jujur kau tipu aku
Kau suruh aku sabar
Aku sabar kau injak tengkukku
Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku
Sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumu
Kau bilang kau selalu memikirkanku
Aku sapa saja kau merasa terganggu
Kau ini bagaimana..
Kau bilang bicaralah
Aku bicara kau bilang aku ceriwis
Kau bilang kritiklah
Aku kritik kau marah
Kau bilang carikan alternatifnya
Aku kasih alternative kau bilang jangan mendikte saja
Kau ini bagaimana
Aku bilang terserah kau
Kau tak mau
Aku bilang terserah kita
Kau tak suka
Aku bilang terserah aku
Kau memakiku
Kau ini bagaimana
Atau aku harus bagaimana